Headless

Sejak tanggal 6 Januari kemarin, aku diajak kakak kelasku di kampus untuk ikut ambil bagian di acara pementasan Jogja Broadway di Taman Budaya. Dan jadinya aku ikut jaga stand sponsor dengan Nenan juga, yang jadi penerima tamu. Hahaha…

Tadinya kupikir bakal membosankan, tapi ternyata enggak seburuk itu. Aku bisa nonton pementasannya gratis dan kenal dengan beberapa orang baru. Dan karena acaranya di Taman Budaya, aku jadi bisa tau acara- acara lain yang lagi diadain atau bakal diadain. Dari hari pertama di sana, aku ngeliat persiapan Kirab yang ada arak- arakan nasi bungkus raksasa, dan juga agak surprised ngeliat Ugo Untoro lagi siap- siap untuk pameran Papers and Ugo- nya.

Akhirnya ujian udah selesai, dan cukup bikin capek karena aku malas belajar. Hari pertama ujian dengan materi Filsafat Barat Pra- Modern dan Filsafat Cina Pra- Modern. Dua- duanya punya materi yang banyak, dan aku baru baca sebagian. Jadilah semalam sebelum ujian itu, Nenan nginap di kosanku dan kita berdua belajar ngebut- ngebutan sampai pagi. Baru terasa, ternyata aku udah kuliah selama satu semester, dan tiba- tiba aja bakal masuk ke semester dua! Aku sempat kegirangan, bahkan sempat nandain mata kuliah apa aja yang bakal kuambil nanti, tapi akhirnya datar lagi karena mikirin berapa nilai yang bakal keluar semester satu ini dengan cara belajarku yang acak- acakan.

Tanggal 19 ini aku pulang ke Aceh lagi. Dea sempat bilang sama aku, ”Kamu kok pulang enam bulan sekali. Merantau itu jangan tanggung- tanggung.” Tapi susah rasanya jauh dengan kawan- kawan, keluarga, dan tempat yang bikin aku merasa sangat alive, biarpun ini bukan yang pertama kali. Minggu lalu aku baca liputan otonomi daerah Aceh di Kompas. Sedih rasanya waktu aku bingung dengan apa yang kubaca dan merasa jadi orang asing. Aku sms beberapa kawan untuk tanya kenapa mereka enggak ceritain kabar seperti itu sama aku dan Nindy balas, ”Go home and witness it yourself.”

Rencananya pulang nanti aku dan kawan- kawan mau ke Tapaktuan, Aceh Selatan. Tapi belum jelas juga dengan ini, karena kadang- kadang kalau terlalu berencana untuk ngelakuin ini dan itu akhirnya malah batal, semoga aja kali ini bisa pergi. Btw, akhirnya sekarang tahun 2011. Mejik! Tahun 2010 kemarin rasanya mirip bencana karena aku merasa hilang kendali nyaris sepanjang tahun. Ckckck.

Jadi enggak banyak hal yang kuharap untuk tahun baru ini. Ada kertas yang kupajang di dinding kamar dengan kepala tulisan ’Better Life 2011’ dan kucoret- coret dengan macam- macam kalimat, gambar atau sekadar kata- kata untuk bikin aku merasa lebih bersemangat waktu bangun tidur.

Hari ini aku bangun tidur pagi- pagi dan mulai menyambung cerita yang belakangan ini lagi kugarap. Dan sampai siang begini, ceritanya belum banyak berubah dan aku mikir tentang beberapa kemungkinan dalam cerita yang justru bikin aku pusing. Aku coba baca buku tapi malah tambah pusing. Jadi aku menggambar aja sambil dengar lagu Seuramoe Reggae. Oh ya,  dan sampai sekarang aku belum tau harus cari dimana peralatan untuk melukis 😦